Sabtu, 08 Juni 2013

Pencak Silat Kota Gorontalo pada POSPEDA VI Provinsi Gorontalo Raih Juara Umum

Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA) VI di Provinsi Gorontalo yang telah diselenggarakan pada tanggal 6 s.d 8 Juni 2013 berlangsung cukup meriah. Terdapat 6 (enam) kabupaten/kota yang turut ambil bagian pada ajang yang bergengsi ini. Pada pelaksanaan POSPEDA ini, ada 10 cabang olahraga dan 11 cabang seni yang dilombakan.

Khusus cabang olahraga Pencak Silat, Pondok Pesantren yang berada di Kota Gorontalo meraih Juara I Umum melalui asuhan DIRMAN, S.Pd dan WISNU UTI. Sebanyak 10 Pesilat yang diturunkan yang terdiri dari 9 Pesilat berasal dari Pondok Pesantren Alkhairaat Kota Gorontalo dan 1 Pesilat berasal dari Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Gorontalo.
Dari keseluruhan kategori yang diikuti, Pesilat Pendok Pesantren Kota Gorontalo berhasil mengumpulkan 5 medali Emas, 4 Perak, dan 1 Perunggu. Berikut nama-nama pesilat yang berhasil menyumbangkan medali:

Farial Yema Munawarah ==> Medali Emas pada Kelas A Putri Kategori Tanding
Windi ==> Medali Emas pada Kelas B Putri Kategori Tanding
Yana ==> Medali Emas pada Kelas D Putri Kategori Tanding
Ajay ==> Medali Emas pada Kelas I Putra Kategori Tanding
Setri Adam dan Abd. Rahim Paputungan ==> Medali Emas pada Kategori Ganda Putra
Setri Adam ==> Medali Perak pada Kelas A Putra Kategori Tanding
Muh. Ikbal bin Turimin ==> Medali Perak pada Kelas C Putra Kategori Tanding
Muh. Ikbal Botutihe ==> Medali Perak pada Kelas D Putra Kategori Tanding
Zainal Adam ==> Medali Perak pada Kategori Tunggal Putra
????  ==> Medali Perak pada Kelas F Putra Kategori Tanding

Insya Allah para sebanyak 6 Pesilat dari Kota Gorontalo akan mewakili Provinsi Gorontalo pada ajang Pekan Olahraga dan Seni Nasional (POSPENAS) VII yang akan diselenggarakan tanggal 24 s.d 30 Juni 2013.

Semoga para Pendekar Pondok Pesantren ini beroleh rahmat dan hidayah Allah SWT dalam meraih juara pada POSPENAS nanti. Aamiin.

Minggu, 14 Oktober 2012

Tendangan Lurus dalam Pencak Silat



Setiap cabang olahraga pasti memiliki teknik dasar sebagai penunjang menuju pencapaian keterampilan yang sempurna. Demikian halnya juga pencak silat memiliki. Adapun teknik dasar dalam pencak silat di kelompokan ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu : sikap dasar, gerak dasar, teknik dasar serangan, dan teknik pembelaan (Muhajir, 2007 : 46-47).
            Khusus yang menyangkut teknik dasar serangan terbagi dalam dua bentuk yaitu serangan tangan dan serangan kaki. Salah satu bentuk serangan kaki adalah tendangan lurus.
      Tendangan lurus merupakan salah satu bentuk serangan tungkai/kaki. Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai dan kaki sebagai komponen penyerang. Tendangan dalam pencak silat cukup bervariasi. Pada dasarnya, tendangan dalam pencak silat berjumlah 14 (empat belas) jenis (Lubis, 2004 : 26-30), tetapi hanya 6 (enam) jenis tendangan yang seringkali dipergunakan dalam pertandingan. Mukholid (2007: 23-240) dan Hariyadi (2003: 74-79) mengemukakan keenam jenis tendangan tersebut, yakni: (1) tendangan depan/lurus, (2) tendangan samping/tendangan T, (3) tendangan sabit, (4) tendangan belakang, (5) tendangan gajul, dan (6) tendangan jejag.
Terkait tendangan lurus, didefinisikan sebagai tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh tegak dan lintasan lurus ke depan, sedangkan sebagian perkenaannya adalah pangkal jari-jari kaki (Hariyadi, 2003: 74). Hal senada yang dikemukakan oleh Lubis (2004: 25) bahwa tendangan lurus adalah serangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai, lintasan ke arah depan dan posisi badan menghadap ke depan, dengan perkenaan pangkal jari-jari kaki, sifatnya mendorong dengan sasaran perut.
Tendangan lurus sangat efektif untuk melumpuhkan lawan. Keefektifitasan tersebut tercipta karena gerakan yang diperlukan oleh tubuh sewaktu melakukan teknik ini hanya sedikit. Dengan demikian, efisiensi gerak menjadi maksimal. Namun karena sifatnya yang menusuk laksana ujung tombak, tendangan ini menjadi sangat keras daya benturnya. Oleh karena itu, keterampilan tendangan lurus ini patut dimiliki oleh seorang atlit sebagai teknik pendukung dalam menyempurnakan keterampilan gerak pencak silat secara totalitas. Dengan demikian, pelaksanaan latihan perlu dilakukan.
Hariyadi (2003: 47) menjelaskan tentang cara melatih atau berlatih tendangan lurus, yaitu dilakukan dalam gerak lambat. Langkah pertama yang dilakukan ialah berdiri pada posisi sikap pasang yang baik, kemudian angkat lutut setinggi pinggang. Kedua, julurkan tungkai bawah ke depan diikuti oleh dorongan pinggul searah tendangan. Kunci lutut (untuk latihan dengan tenaga penuh, hindari cara mengunci lutut ini) dan rasakan bahwa kaki (yang menendang) benar-banar telah berada pada posisi lurus. Selanjutnya, tarik tungkai bawah dan kembali pada posisi semula.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tendangan lurus adalah salah satu teknik serangan di dalam pencak silat. Cara melakukannya adalah diawali dengan sikap pasang yang baik. Selanjutnya, mengangkat lutut setinggi sasaran, kemudian tungkai bawah dijulurkan ke depan (lintasannya kearah depan) dengan perkenaannya adalah pada pangkal jari-jari kaki. Setelah itu kaki yang menendang dirasakan benar-benar telah lurus, maka datarik kembali tungkai bawah dan kembali pada posisi semula.